Walau memercayakan kemampuan darah
muda, baris belakang
Jepang masih tetap tergantung pada personil senior. Satu diantaranya,
bek sekalian kapten Maya Yoshida yang telah berumur 34
tahun. Apa lagi, ia selalu bermain penuh pada tiga
matchday babak group. Bahkan juga,
hasil bagus Jepang saat maju ke 16
besar dengan bekal kemenangannya pada Jerman dan Spanyol
mengundang sanjungan dari Mauricio
Pochettino. Pelatih dari Argentina itu mengatakannya lewat Instastory.
Poche langsung menyebutkan Yoshida. Ya,
Poche sebagai bekas pelatih
Yoshida saat berbaju Southampton musim
2013-2014. Keseluruhan, delapan
musim lama waktunya Yoshida berbaju The Saints
(2012-2020). Tragisnya, saat dilatih Pochettino pada musim ke-2 nya
bersama
Southampton, malah itu ialah musim terjeleknya.
Ya,
Yoshida kurang peluang main. Ia cuma tampil di dalam 14 pertandingan di semua gelaran.
Nominal itu menjadi performa terminim
Yoshida sepanjang bersama Southampton. Pemicu khusus Yoshida cuma jadi lapisan saat dilatih
Pochettino ialah kehadiran Dejan Lovren sebagai tandem
Jose Fonte. Antiknya, musim
2013-2014 ialah salah satu periode bakti Lovren
bersama Southampton saat sebelum ia dilepaskan ke
Liverpool. Saat Lovren keluar, status pokok kembali didapatkan Yoshida
dengan minimum bermain sekitar 20 kali
dalam satu musim. Nach, persaingan di antara Yoshida dan Lovren
kembali terjadi nanti malam.
Walau telah berakhir hampir satu dekade lalu,
Yoshida dipercaya ingin menunjukkan jika opsi Pochettino saat itu
dengan menomorduakannya tidak tepat. ''Piala Dunia kompetisi yang susah dan sedikit yang lolos dari babak group dengan raih dua
kemenangan."
"Yang perlu kami kerjakan ialah masih tetap positif dan percaya bisa menjadi riwayat baru untuk Jepang
di Piala Dunia (maju ke perempat final pertama kali,
red),'' tutur Yoshida seperti dikutip The Japan Times.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar